Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Saturday, July 5, 2014

Belajar Dasar HTML Untuk Pemula (Part 1)

Belajar Dasar HTML Untuk Pemula (Part 1) - HTML (Hypertext Markup Language) merupakan dasar atau tulang punggung dalam pembuatan sebuah Web. Dalam setiap file HTML akan selalu didahului dengan tag <HTML>. Tag ini akan membuat web browser mencoba untuk membaca file yang ada di dalam tag tersebut untuk ditampilkan dalam web browser. Pada akhir baris jangan lupa Anda harus selalu mengakhiri tag <HTML> dengan </HTTML>. Sehingaa akan kelihatan bahwa pada setiap tag HTML akan selalu :
<HTML> untuk mengakhiri : </HTML>
Bentuk dari tag HTML sebagai adalah berikut :
<ELEMENT ATTRIBUTE = value>
Element               nama tag
Attribute             atribut dari tag
Value                    nilai dari atribut.
Contoh:
<BODY BGCOLOR=”blue”>
Penulisan Tag HTML adalah incasesensitive. Artinya, < HTML> akan sama dengan <html> atau <Html>. Untuk selanjutnya akan dibagi menjadi 2 seksi: head dan body.

<HEAD>
Header akan berfungsi sebagai tanda pengenal pada halaman yang akanAnda buat. Untuk mendefinisikan header dalam tag HTML maka anda harus menambahkan <HEAD> dan </HEAD> tag di bawah tag <HTML> dan akan menjadi seperti berikut :



<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
</HTML>
 
 







<BODY>
Pada bagian body merupakan bagian dimana anda dapat menuliskan berbagai text yang ingin Anda tampilkan pada halaman web. Untuk mendefinisikan body harus diketikan tag <BODY> dan ditutup dengan tag </BODY> dibawah tag header, sehingga akan terlihat :



<HTML>
<HEAD>
</HEAD>
<BODY>
</BODY>
</HTML>

 
 






Untuk menamai atau memberikan judul pada halaman web yang akan Anda buat maka digunakan tag <TITTLE> dan </TITTLE>. Judul ini akan terlihat pada sudut kiri atas halaman web. Tag <TITTLE> akan berada di dalam tag <HEAD>. Kini saatnya Anda membuat halaman web Anda yang pertam. Bukalah Notepad dari Start Menu dan ketik kode html di bawah ini, kemudian simpanlah di C:My Documents\hello.htm. ingat! Nama file nya adalah hello.htm, bukanlah hello.htm.txt.



<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Selamat datang pada HomePage Saya</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
  Hallo semua, Bagaimana kabar Anda sekalian?
</BODY>
</HTML>
 
 




                                                                                                                                           
Kemudian, bukalah program browser anda seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox dan pilih menu: File Open, dan bukalah C:\My Documents\hello.htm.

Heading <h1>…</h1>
Merupakan sekumpulan kata yang menjadi judul atau subjudul dalam suatu dokumen HTML. Heading akan berbeda dengan tag <TITLE> yang tidak akan muncul dalam halaman web. HTML menyediakan enam tingkat heading.



<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Heading</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<H1>Heading level1<H1>
<H2>Heading level2<H2>
<H3>Heading level3<H3>
<H4>Heading level4<H4>
<H5>Heading level5<H5>
<H6>Heading level6<H6>
</BODY>
</HTML>


 
 






                                                                                                                                                 

Cara Membuat Grafik pada Microsoft Office Word 2010

Membuat Grafik - Program aplikasi Microsoft Office Word 2010 menyediakan fasilitas yang digunakan untuk membuat grafik. Grafik dibuat dengan tujuan supaya mudah dalam melihat informasi yang ada tanpa harus melihat angka-angka yang terdapat pada label. Langkah-langkah untuk membuat grafik adalah sebagai berikut.
a. Letakkan kursor di mana grafik tersebut akan dibuat.
b. Klik tab ribbon menu Insert - grup Illustration - klik ikon Chart, maka akan muncul jendela Insert Chart seperti gambar berikut.
 

  c. Klik tombol OK, maka akan muncul lembar kerja Microsoft Excel seperti berikut.



d. Isikan data sampel pada lembar kerja tersebut.



e. Tutup lembar kerja Microsoft Excel, maka hasilnya adalah sebagai berikut.


Pembuatan grafik tersebut masih kurang sempurna dan kurang informatif. langkah selanjutnya kita beri keterangan untuk meperjelas bagian-bagian dari grafik tersebut. Berikut langkah-langkahnya.
a. Aktifkan dan lakukan klik pada grafik yang akan diberi keterangan.
b. Klik tab ribbon menu Layout - grup Labels.








c. untuk memberi judul pada grafik, klik ikon Chart Title - pilih Centered Overlay Title seperti


  

d. Untuk memberi keterangan pada sumbu horizontal (sumbu X), klik ikon Axis Title - pilih Primary Horizontal Axis Title - klik Title Below Axis. 



e. Adapun untuk memberi keterangan pada sumbu  vertikal (sumbu Y), klik ikon Axis Titles - pilih Primary Vertical Axis Title - klik Rotated Title.



f. Untuk mengatur tampilan legenda grafik, klik ikon Legend - pilih Show Legend at Right.


g. Untuk menempatkan label data pada grafik, klik ikon Data Labels - pilih Outside End.



h. Untuk menempatkan tabel data pada grafik, klik ikon Data Table - pilih Show Data Table.



i. Untuk mengatur keterangan pada sumbu X dan sumbu Y akan ditampilkan atau tidak, klik ikon Axes - pilih Primary Horizontal Axes atau Primary Vertical Axes.


j. Untuk mengatur garis skala pembantu pada sumbu X dan sumbu Y klik ikon Gridlines - pilih Primary Horizontal Gridlines atau Primary Vertical Gridlines.



k. Hasilnya adalah sebagai berikut.
 Itulah Cara Membuat Grafik pada Microsoft Office Word 2010. Selamat mencoba! semoga bermanfaat :-)

Thursday, July 3, 2014

Tes IQ




MasbertNews--Tes IQ sering digunakan oleh sejumlah perusahaan untuk membantu mereka mengukur pemikiran abstrak dan logis bagi para pelamar pekerjaan. Seperti yang saya ketahui, dalam banyak kasus, sulit untuk mendapatkan dipekerjakan pada perusahaan pertama di mana Anda melamar suatu posisi, karena biasanya ada banyak minat pelamar lain yang perlu dipertimbangkan juga. Uji kecerdasan Anda dengan sebagai tes IQ sebanyak yang Anda bisa dan IQ Anda perlahan-lahan bisa, tapi secara bertahap meningkat seiring melatih bagian-bagian tertentu dari otak Anda.



Tes ini sangatlah mudah untuk di ikuti,saya sendiri telah mencobnya dan waktu yang di berikan antara 15 s/d 20 menit.kelihatanya lama tapi pada waktu anda mulai mengerjakan maka akan terasa sangat cepat,jumlah pertanyaan yang di berikan hanya 15 soal.

Saya sendiri telah mengikuti tes IQ Online itu dan mendapatkan nilai poin 12 dan IQ saya dapat 122. Mungkin anda mempunyai Poin dan IQ yang lebih baik dari saya silak coba ikuti tesnya DISINI


IQ Skor Tabel

Poin        Tingkat                    
20             Kecerdasan / jenius              
16 - 19  Berbakat         
10 - 15     Atas rata-rata      
6 - 9          Tinggi rata-rata      
3 - 5          Lebih rendah rata-rata/bodho
0 - 2          Bawah rata-rata /blongor     


 Rentang IQ  Deskripsi



140 +       >>       Anda mungkin jenius.

130-139   >>       Anda memiliki imajinasi yang unik dan pikiran logis.

115-129    >>      Anda memiliki imajinasi yang baik dan pikiran logis.

102-114    >>      Anda memiliki imajinasi rata-rata dan pikiran logis.

90-101      >>      Anda memiliki imajinasi rata-rata dan pikiran logis
70-89  >>      Anda memiliki imajinasi bawah rata-rata dan pikiran logis.

Monday, June 9, 2014

Pengertian Kromosom Dan Gen

Pada saat Mendel mempublikasikan hasil penelitiannya, konsep sel sebagai unit dasar hidup telah berumur kurang-lebih 30 tahun. Namun saat itu, elemen-elemen struktural sel baru dalam proses penelitian intensif sejalan dengan dikembangkannya mikroskop dan sistem pewarna sel. Rekaan pertama hasil studi ini adalah bahwa sel terdiri dari dua domain yang terpisah dengan jelas: bagian inti (nukleus) dan bagian pinggiran (sitoplasma). Keduanya dipisahkan oleh selaput inti. 

Ditemukan selanjutnya bahwa pada bagian inti ada dua bagian yang secara morfologi dapat dibedakan, yaitu daerah butiran (kromatin) yang berwarna lebih kuat jika di warnai dengan pewarna tertentu, dan bagian inti nukleus (nucleolus) yang warnanya tidak serupa dengan kromatin. Sitoplasma sendiri terdiri dari beberapa organela seperti sentriola dan vakuola.

Studi-studi embriologi menunjukan bahwa sel-sel penyusun tubuh organisme tingkat tinggi berasal dari suatu seri pembelahan sel yang diawali oleh sel telur yang dibuahi (diktum Rudolf Virchow, tahun 1850-an). Dari studi-studi sitologi sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, ditemukan bahwa walaupun ukuran sel telur sangat besar, namun baik sel kelamin jantan dan sel kelamin betina memiliki inti sel dengan ukuran yang sama, dan kedua-duanya memberi sumbangan hereditas yang sama.
Dikarenakan kesamaan sumbangan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina kepada pewarisan sifat, dan ketidakseimbangan kontribusi daerah sitoplasma, maka diduga inti sel dan bukan sitoplasma sebagai tempat bersemayannya pewarisan sifat seluler.
Pada saat Mendel meninggal tahun 1884, telah diketahui bahwa kromatin inti sel terdiri dari partikel-partikel yang membentuk benang-benang dengan jumlah tertentu, atau kromosom, dan yang sangat penting adalah bahwa inti sel jantan dan inti sel betina menyumbangkan kromosom dalam jumlah yang sama kepada telur yang dibuahi. Setelah pembelahan sel telur, setiap anggota dari satuan ganda kromosom ini nampak terbelah secara longitudinal dan dipilah ke dalam dua sel turunan (daughter cells) melalui suatu proses yang dinamakan mitosis. Melalui proses ini, setiap sel memperoleh kedua set ganda kromosom dari sel telur yang dibuahi.
Analisis mikroskopik sel-sel ovarium dan testis binatang dewasa yang aktif membela tersingkap bahwa ada proses lain dari pemilahan kromosom. Pada sel-sel ini, jumlah kromosom per tubuh sel menjadi setengah, sehingga inti sel dari sel telur dan sel sperma mengandung satu set tunggal kromosom yang dimiliki oleh telur dan sperma dari bapak dan ibu. Proses-proses tersebut disebut meiosis.
Wilhelm Roux (1880-an) berpendapat bahwa sangat sulit membayangkan jika mitosis dan meiosis hadir tanpa maksud yang baik. Proses meiosis dan mitosis ada karena kromosom adalah penyusun bahan hereditas, demikian argumentasinya. Tanpa sadar atas penemuan Mendel, ia mengajukan postulat bahwa unit-unit hereditas diatur secara linier dalam benang-benang kromosom.
Pemikiran Roux’s langsung di sambar oleh August Weismann dan mengembangkannya ke dalam teori yang lebih sempurna mengenai hereditas dan perkembangan. Ia mengemukakan bahwa pada organisme multiseluler yang berbiak secara seksual, jumlah satuan-satuan hereditas diparuh pada saat pembentukan sel telur betina dan sperma atau tepungsari (sel-sel germ). Jumlah awal satuan-satuan hereditas kemudian dipulihkan saat penggabungan inti sel telur betina dan jantan dalam proses pembuahan yang menghasilkan individu baru. Bahan hereditas individu baru ini setengahnya berasal dari sang ibu dan setengahnya lagi dari sang ayah.
Sayangnya Weissmann gegabah dengan mengatakan bahwa setiap kromosom dalam inti sel membawa semua informasi untuk memproduksi satu individu tunggal. Hal ini tidak sesuai kenyataan bahwa tanaman kapri memiliki 14 kromosom, dan tidak cocok dengan inferensi Mendel (yang saat itu belum diketahui) bahwa tanaman kapri memiliki dua, dan bukan empat belas, kopy dari setiap satuan hereditasnya. Teori Weissman menjadi sangat dikenal saat itu, dan mendorong studi-studi pemuliaan kuantitatif seperti yang telah dibuat Mendel 35 tahun sebelumnya.
Salah satu pendukung utama Teori Weissman adalah Hugo de Vries. Walaupun de Vries menolak beberapa pandangan teori ini, ia melengkapinya dengan mengatakan bahwa setiap satuan-satuan hereditas yang dipostulatkan mengendalikan karakter tunggal, dan unit-unit ini dapat di kombinasikan dengan berbagai cara pada turunannya. Untuk menguji dugaan ini, dia melakukan percobaan seperti yang dilakukan oleh Mendel, dengan kesimpulan yang sama seperti yang diperoleh Mendel. Percobaan dan kesimpulan yang sama pada waktu yang hampir bersamaan (dua bulan dilaporkan lebih awal) juga dilakukan oleh Carl Correns (Januari 1900)
Ditemukannya kembali tulisan-tulisan Mendel melahirkan kegemparan yang luar biasa di kalangan ilmuan karena hukum-hukum yang dideduksi dari percobaan-percobaannya kemudian dapat dipahami dalam pengertian perilaku kromosom dalam mitosis dan meiosis, yaitu bahwa setiap kromosom membawa hanya sebagian dari semua satuan hereditas yang penting untuk memproduksi individu sempurna, sehingga keseluruhan unit kromosom yang ada dalam sel germ mencakup hanya satu jiplakan (copy) dari setiap unit. Sel yang membawa unit kromosom tunggal ini disebut dalam keadaan haploid. Sehingga, individu yang berasal dari telur yang dibuahi mengandung sepasang satuan hereditas homologi, yaitu yang berasal dari bapak dan ibu. Sel yang membawa satuan kromosom ganda dikatakan dalam keadaan diploid.
Di saat terjadi reduksi dalam meiosis dari dua kromosom dalam sel-sel diploid menjadi masing-masing unit tunggal, maka individu memberikan satu jiplakan tunggal dari setiap satuan hereditas ke sel-sel germ haploid yang dengannya ia memperanakan turunannya.
Terjelaskannya faktor Mendel dalam perilaku mitosis dan meiosis melahirkan dorongan yang luar biasa untuk melakukan studi-studi genetika. Istilah-istilah baru kemudian muncul. Yang muncul pertama kali adalah disiplin itu sendiri diberi nama genetika (genetics), dan unit bawaan dasar Mendel disebut gen (gene). Dua gen homologi mewakili dua bentuk alternatif disebut allelomorf (allelomorphs) yang kemudian disingkat allela (alleles). Individu yang berkembang dari telur yang dibuahi disebut zigot (zygote), individu homozigot (homozygote) yaitu individu yang membawa sepasang allela identik, dan sebaliknya heterozigot (heterozygote) bagi individu yang membawa sepasang allela yang berbeda dari gen tertentu. Jumlah keseluruhan gen yang ada dalam satu individu, dengan kata lain seluruh kromosom disebut genom (genome).
Di tahun 1901 de Vries mengajukan proposal bahwa alella-allela berbeda dari gen yang sama muncul melalui perubahan tidak kontinu dan sekonyong-konyong, suatu proses yang dinamainya mutasi (mutation). Dengan ide mutasi, berkembang selanjutnya mutasi gen sebagai sumber keragaman genetis. Konsep-konsep yang diturunkan dari hukum Mendel kemudian diperluas pada berbagai organisme yang lain.
Impetus baru penelitian genetika diperoleh pada tahun 1910 sewaktu Thomas H. Morgan dan kelompoknya di Universitas Columbia melakukan penelitian genetika pada lalat buah anggur (vinegar fly; Drosophila) untuk menjawab satu dari persoalan genetis dan filosofis saat itu yaitu “apa yang menentukan sel telur yang telah dibuahi menjadi jantan atau betina?
Melalui studi morfologi kromosom, Morgan dan kawan-kawan membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata dalam perangkat kromosom jantan dan betina. Pada sel diploid betina terdapat 4 pasang kromosom homologi; pada sel diploid jantan hanya terdapat tiga pasang, dua kromosom sisanya nampaknya tidak sepadan, yang satu berukuran besar dan yang lain berukuran kecil. Kedua kromosom berbeda itu disebut X dan Y.
Membandingkan dengan pasangan-pasangan yang ada pada betina, disimpulkan bahwa sang betina membawa dua kromosom X dan tidak memiliki kromosom Y. Dengan demikian, jika individu membawa sepasang kromosom XX maka individunya adalah betina, dan individu dengan kromosom XY adalah jantan. Baik kromosom X dan Y kemudian dinamai Kromosom Seks. Hal ini kemudian menjadi jelas bahwa seks diturunkan sesuai dengan gen-gen Mendelian yang sederhana dimana X/X homosigot adalah betina, dan X/Y heterosigot adalah jantan.
Dengan demikian, semua telur haploid dari betina yang di hasilkan oleh meiosis membawa satu kromosom X, sebaliknya sperma haploid yang dihasilkan meiosis dalam testis jantan, setengahnya membawa kromosom X dan setengahnya lagi membawa kromosom Y. Dengan demikian, pembuahan sel telur oleh sperma pembawa kromosom X akan menghasilkan zigot betina, dan sebaliknya pembuahan sel telur oleh sperma pembawa kromosom Y akan menghasilkan zigot jantan.
Impetus kedua berasal dari T.H Morgan dan kelompoknya. Mereka menemukan 85 bentuk mutan yang menyimpang dari tipe normal (wild type), seperti bentuk sayap, warna tubuh, warna mata, bentuk bristel, dan ukuran mata. Mutan-mutan tersebut disebabkan oleh mutasi spontan tunggal yang jarang.
Tersedianya mutan-mutan tersebut di laboratorium memungkinkan percobaan kawin silang dirancang guna mendalami mekanisme pewarisan sifat. Hasil persilangan antara lalat bermutan dua gen (yang letaknya di dua kromosom yang berbeda) dengan lalat pembawa allela normal, meneguhkan temuan Mendel bahwa karakter resesif menghilang pada generasi pertama dan muncul kembali dalam rekombinasi acak di antara turunan kedua setelah kawin sendiri.
Apabila kawin silang dilakukan untuk dua karakter yang berada pada kromosom yang sama, maka kedua allela tersebut cenderung muncul di antara rekombinasi turunan kedua dalam kombinasi yang sama. Temuan ini melahirkan pemahaman bahwa gen-gen yang berpaut demikian (linked genes) membentuk satu kesatuan struktur genetis, sehingga mereka harus bergerak bersama-sama dalam segregasi kromosom diploid selama meiosis.
Namun demikian, walaupun kedua karakter itu terpaut dalam satu kromosom, beberapa rekombinasi juga berlangsung antara gen dalam kromosom yang sama. Dalam hal ini, pada turunan kedua terdapat lalat yang membawa pada kromosom yang sama satu gen yang allela-nya disuplai oleh induk yang satu dan gen yang lain allelanya disuplai oleh induk yang lain. Morgan menafsirkan hasil ini dalam pengertian terjadinya pindah silang (crossing over) kromosom-kromosom homologi.
Basis sitogetika pindah silang sebelumnya telah ditunjukkan oleh F.A. Janssens dalam pembelahan sel meiosis. Pada tahapan tertentu dalam meiosis, setiap pasang kromosom homologi dari sel diploid membentuk penjajaran titik-demi-titik (point-by-point alignment) atau disebut juga sinapsis (synapsis). Dalam sinapsis terjadi pelukaan ditempat-tempat persentuhan antar dua kromosom homologi yang berpasangan, yang dilanjutkan dengan pertukaran potongan dari masing-masing kromosom yang berpasangan. Jadilah dua kromosom rekombinan.
Dikarenakan probabilitas membuat suatu pelukaan dan penggabungan kembali bersifat tetap untuk setiap satuan panjang kromosom yang bersinapsis maka semakin dekat jarak antara dua gen pada kromosom yang sama semakin kecil kemungkinan kejadian pindah-silang antara keduanya, sehingga semakin kecil rekombinasi antara alela-alelanya. Hal ini memungkinkan dilakukannya pembuatan peta posisi gen mutan pada kromosom lalat buah.
Dengan melakukan perhitungan frekuensi segregasi gen-gen yang berpaut di antara turunannya (offspring) dari sejumlah besar mutan, Morgan dan kawan-kawan dapat membangun peta genetika gen-gen mutan pada ke empat kromosom Drosophila.
Penemuan-penemuan T. H Morgan dan para ahli genetika lain memantapkan pemahaman gen sebagi suatu faktor yang berlokasi dalam tempat tertentu dalam kromosom, yang kemudian menjadi dasar-dasar penting dari apa yang disebut dengan genetika klasik. Namun demikian, dalam genetika klasik, gen masih dipahami sebagai suatu konsep yang abstrak dan tidak dapat dipecah-pecah menjadi serpihan-serpihan material. Pemahaman gen sebagai sesuatu yang bersarang dalam struktur-struktur materi dikenal kemudian setelah penelitian mengenai perilaku kromosom dan penelitian mutasi dikembangkan.


Mengomentari pemahaman saat itu tentang teori genetika H. J. Muller, seorang ahli genetika terkenal dan penerima hadial Nobel, dalam pesta mengenang 50 tahun ditemukannya kembali hasil kerja Mendel mengatakan: “Inti riil teori genetika masih nampak berada pada ketidaktahuan yang dalam. Yaitu bahwa kita masih belum memiliki pengetahuan yang aktual dari mekanisme dibalik sifat-sifat unik yang membuat suatu gen adalah gen –yaitu kemampuannya menyebabkan sintesis struktur yang lain seperti dirinya sendiri, dimana bentuk mutasinyapun ikut di-copy.